Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Sabtu, 22 Mei 2021
Kis 28:16-20,30-31
Mzm 11:4,5,7
Yoh 21:20-25
Tidak Usah Kepoh
Jikalau Aku menghendaki: supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. – Yoh 21:22
Saat ini, media sosial (medsos) sangat digandrungi oleh semua kelompok usia. Hal ini karena medsos mampu membuat para penggunanya tetap saling terhubung, meski terpisah oleh jarak. Namun, banyak yang tidak menyadari dampak buruk darinya.
Menurut penelitian Kaspersky Lab, medsos dapat membuat penggunanya merasakan hal negatif. Salah satu pemicunya karena keinginan mendapatkan banyak like. Berdasarkan survei, mayoritas pengguna medsos merasa sedih, marah, atau iri ketika mereka tidak mendapat banyak like.
Injil hari ini Yesus mengingatkan Petrus agar tidak usah kepoh terhadap Yohanes. Pada Injil Yohanes, Yohanes beberapa kali menyebut dirinya sebagai “murid yang dikasihi Yesus”, apakah ini berarti Yesus hanya mengasihi Yohanes dan tidak mengasihi kesebelas murid lainnya? Tentu saja tidak. Yesus mengasihi semua murid-Nya, bahkan murid yang mengkhianati-nya seperti Yudas Iskariot dan Petrus.
Yohanes merasa dicintai Yesus dan ia menulis dalam injil sebagai murid yang dikasihi. Yohanes bahagia. Kebahagiaannya menjadi penuh karena dia tidak sibuk memikirkan bahwa dialah yang harus menjadi satu-satunya yang dikasihi oleh Yesus. Kita harus seperti Yohanes. Kita harus yakin bahwa Yesus mencintai kita. Dan itu sudah cukup! Apalah artinya jika dunia mengagumi kita, tetapi Yesus menolak kita? Kebahagiaan yang sejati hanya ada pada Yesus. (Yo)
Apakah saya yakin bahwa Yesus mengasihi saya?
No responses yet