Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Senin, 22 November 2022
St. Sesilia
Dan 1:1-6,8-20MT
Dan 3:52-56
Luk 21:1-4
Murah hati
Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya.” – Luk 21:4
Ketika seseorang sedang dipenuhi perasaan bahagia, sangat wajar jika mudah berbicara tentang kebaikan Tuhan kepada banyak orang. Namun ketika sedang dalam kesesakan apakah hal itu juga akan mudah dilakukan? Bagi saya hal tersebut tidak mudah. Saat saya dihimpit kesulitan atau kesedihan saya cenderung menutup diri dari interaksi dengan orang lain.
Dan tentunya saya tidak dapat merasakan kasih Tuhan ataupun sesama ketika saya menutup hati. Saya berusaha memahami diri saya dan mencoba memberi waktu untuk lebih banyak lagi berelasi dengan Tuhan, menimba air hidup yang akan menyegarkan kembali hati dan pikiran saya.
Kasih dan kebaikan Tuhan harus terus kita wartakan kepada sesama bahkan ketika kita sedang ditengah kesusahan. Sekalipun hanya sedikit yang bisa kita bagikan tidaklah masalah. Namun mari kita lakukan dengan murah hati dan tulus sehingga dari yang sedikit itu bisa menjadi berkat bagi orang lain.
Murah hati berarti memiliki hati yang selalu mau memberi tanpa memandang untuk siapa, untuk apa dan terutama memberi tanpa memikirkan kepentingan diri sendiri. Tentu kita percaya bahwa saat kita memberi bukan berarti kita tinggal dalam kekurangan. Namun Tuhan yang murah hati akan memelihara hidup kita sesuai dengan janji-janjiNya bagi kita.
Mari memberi dengan sukacita karena terkadang apa yang tidak kita sangka ataupun terpikir malah memberkati orang lain bahkan bisa saja merubah hidupnya menjadi lebih baik.
Memberi dari seluruh apa yang dapat kita upayakan itulah perintah Allah melalui Injil hari ini. Dan mari kita kerjakan perintahNya tersebut. (In) Apakah saya sudah berbagi dengan murah hati?
No responses yet