Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Sabtu, 22 Oktober 2016
Ef 4:7-16
Mzm 122:1-5
Luk 13:1-9
KARENA KASIH
Tetapi kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus. – Ef 4:7
Baru-baru ini seorang rekan kerja melakukan kesalahan yang sangat fatal dan berimbas pada pekerjaan saya. Pekerjaan saya yang seharusnya sudah hampir selesai di akhir bulan ini harus dikerjakan ulang. Di balik peraan marah, kesal, dan kecewa, terbersit perasaan iba terhadapnya. Beberapa teman ada yang mulai menunjukkan sikap tidak bersahabat. Sayapun mulai bergumul, bagaimana saya harus bersikap terhadapnya.
Beberapa waktu setelah itu ia datang meminta maaf kepada saya, dan sayapun memutuskan untuk memaafkannya. Saya bersyukur karena lewat kejadian ini saya bisa memberikan kesaksian kepadanya bahwa Tuhanlah yang memampukan saya untuk memaafkan dan tetap mengasihinya.
Mengasihi memang bukan hal mudah. Tapi ketika kita merasakan begitu luas kasih Tuhan kepada kita, maka kitapun diberi kemampuan untuk tetap mengasihi sesama sekalipun ia seringkali mengecewakan kita. Dalam bacaan hari ini Paulus memberi nasehat kepada jemaat di Efesus, hanya dengan kasih karunia-Nya, mereka tetap bersatu di dalam Kristus. Mari kita terus bertumbuh di dalam kasih-Nya, agar kita dapat menjadi saluran kasih-Nya di manapun kita berada. (Ar)
Apakah saya tetap bisa mengasihi orang yang bersalah kepada saya?
No responses yet