Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Jumat, 22 Oktober 2021
Rm 7:18-25a
Mzm 119:66,68,76,77,93,94
Luk 12:54-59
Jadilah Pembawa Damai
Jikalau engkau dan lawanmu pergi menghadap pemerintah,berusahalah berdamai dengan dia selama ditengah jalan, supaya jangan engkau diseret nya kepada hakim — Luk 12 : 58
Injil hari ini membuat saya membuka lembaran masa lalu, dimana saat itu saya sebagai ketua FKUB yg harus mencari, memperjuangkan dan mendapat izin pendirian gereja. Rasanya begitu sulit. Teringat kembali ketika sidang, saya hanya satu-satunya perempuan pada waktu menghadapi pengurus dari unsur agama dan pemda. Suasana saat itu terasa begitu tegang. Ada pastor pembantu yg hanya boleh duduk sebagai pendengar saja. Saya harus menerima tekanan-tekanan begitu berat. Namun satu sisi saya harus tetap menjadi pembawa cinta kasih Tuhan ditengah ketegangan dan kekerasan. Sungguh luar biasa, saya merasakan kekuatan Tuhan yang mendampingi saya waktu itu, Mereka bisa dengan mudah berusaha memancing emosi saya namun entah kekuatan dari mana saya tetap dimampukan untuk tetap tidak terpancing emosi. Semua karena anugrahNya. Dia yang menuntun dan memampukan saya untuk menjadi pembawa damai.
Walaupun sampai saat ini gereja tetap berjuang, namun dengan rahmat Tuhan saya dimampukan untuk menyelesaikan masalah itu dengan bijaksana sehingga sidang berakhir dengan damai tanpa konflik. Semua saling bersalaman dan minta maaf. Tentu semua bukan karena kekuatan saya pribadi namun oleh anugerah Roh Kudus. Gereja terus berjalan bagaikan bahtera yg terus berlayar dan berjuang membawa perdamaian serta cinta kasih Tuhan,! (Ld).
Tuhan jadikanlah aku pembawa cinta kasih.
No responses yet