Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Minggu, 23 April 2017
Kis 2:42-47
Mzm 118:2-4, 13-15, 22-24
1Ptr 1:3-9
Yoh 20:19-31
DIUTUS TUHAN
Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu. – Yoh 20:21
Arti kata “diutus” berarti diminta untuk melakukan atau menyampaikan sesuatu. Salah satu lagu favorit saya ketika masih aktif di persekutuan doa kampus adalah “Ini Aku, Utuslah Tuhan”. Refrain lagu tersebut mengatakan:
Ini aku, utuslah Tuhan
Ini aku, utuslah Tuhan
ke manapun Kau pimpin
ke neg’ri yang Kau pilih
Ini aku, utuslah Tuhan
dan ‘ku ‘kan pergi
Ada suatu kerinduan saat menyanyikan lagu tersebut, kerinduan untuk melakukan tugas perutusan Tuhan. Dengan harapan supaya semakin banyak orang yang mengenal siapa itu Tuhan dan mereka diselamatkan. Saat itu fokus saya hanyalah kuliah dan pelayanan.
Seiring berjalannya waktu, saya merasa kerinduan itu semakin berkurang. Saat ini, aktivitas di rumah dan kantor cukup menyita waktu. Bahkan tidak pernah terpikir untuk bisa aktif di pelayanan seperti dulu lagi.
Bacaan hari ini mengingatkan saya bahwa Tuhan masih mengutus saya. Apapun kesibukan saya saat ini, saya tetap punya tugas perutusan. Tugas perutusan saya bukan lagi mencakup pelayanan di kampus, namun di lingkungan sehari-hari saya, yaitu di keluarga dan kantor.
Seperti Bapa mengutus Yesus, maka sekarang inipun Ia mengutus saya untuk memberitakan Kabar Sukacita kepada semua orang, supaya semakin banyak orang yang mengenal secara pribadi siapa itu Tuhan dan diselamatkan. (Dn)
Apakah saya sudah melakukan tugas perutusan yang Tuhan berikan?
No responses yet