Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Senin, 23 April 2018
Kis 11:1-18
Mzm 42:2-3; 43:3-4
Yoh 10:1-10
Gembala yang baik
..tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba. Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya
dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar. – Yoh 10:1-3
Suatu saat, saya harus ke rumah bos untuk mengambil kunci gudang kantor yang tertinggal di rumah ketika ia sudah tiba di kantor. Karena tidak begitu jauh dari kantor, saya memutuskan naik sepeda motor walaupun suasana sudah mendung pekat. Sesampainya di sana, hujan mulai turun dan ternyata semua keluarganya baru saja keluar rumah dan hanya ada pegawai baru yang tidak mengenal saya. Ia tidak mau membukakan pintu dan tidak mau memberikan kuncinya. Walaupun sudah dikonfirmasi ke bos melalui telpon dna video call, ia tetap tidak mempercayai siapapun kecuali sang pemilik rumah datang sendiri dan memberikan perintah langsung kepadanya.
Dalam kondisi hujan yang semakin deras dan tidak ada tempat berteduh, ingin rasanya memanjat tembok dan mengambil sendiri kuncinya. Namun jika saya lakukan itu, saya akan dituduh menjadi pencuri.
Begitupun kehidupan kita. Sudahkah kita hidup dalam lingkupan-Nya sehingga kita mengenal dan dapat mendengar suara-Nya? Sehingga pada waktunya nanti, pintu surga akan dibukakan bagi kita dan kita layak untuk berjalan melaluinya, bukan memaksakan diri dengan memanjat tembok untuk masuk. (Md)
Apakah saya sudah mempersiapkan diri agar pintu surga dapat dibukakan bagi saya?
No responses yet