Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Rabu, 23 Agustus 2017
Hak 9:6-15
Mzm 21:2-7
Mat 20:1-16a
MEMPERTAHANKAN CINTA PERTAMA
Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati? – Mat 20:15b
Banyak orang yang ketika memasuki pelayanan, melakukannya dengan semangat yang tinggi didorong oleh rasa cinta yang begitu besar kepada Tuhan. Seiring berjalannya waktu, bertambahlah orang baru dalam tim pelayanan. Bagaimana sikap mereka terhadap orang baru sangat menentukan kedewasaan rohani mereka. Ada yang melihat mereka sebagai rekan kerja, tetapi ada juga yang menganggap sebagai saingan karena membuat bagian pelayanan mereka berkurang hingga merasa kurang dihargai oleh kehadiran orang baru.
Sebelum tiba waktu-Nya untuk mengutus para murid, Yesus telah memberikan pelajaran kepada mereka. Ia ingin agar mereka memulai karya misi mereka dengan sikap hati yang benar, bahwa Ia sudah bermurah hati di awal dengan memilih mereka menjadi bagian dari misi-Nya. Dengan demikian, mereka tidak akan jatuh dalam iri hati.
Iri hati akan membuat seseorang tidak bisa bertahan sampai akhir, dan bisa membuat mereka keluar sebelum pelayanan mereka selesai. Hal ini sering terjadi pada banyak komunitas. Tuhan tidak ingin mereka yang awalnya berdiri di barisan terdepan, mengakhirinya dengan berada di barisan terakhir. Semoga saat mengakhiri misi kita di dunia, kita tetap memiliki cinta yang sama seperti saat kita jatuh cinta pertama kali kepada Tuhan. (Pt)
Adakah benih iri hati yang mungkin tidak saya sadari?
No responses yet