Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Sabtu, 23 Desember 2017
Mal 3:1-4; 4:5-6
Mzm 25:4-5,8-10,14
Luk 1:57-66
Seperti Yohanes Pembaptis
Menjadi apakah anak ini nanti? Sebab tangan Tuhan menyertai dia. – Luk 1:66
Menjadi perpanjangan tangan Tuhan merupakan hal yang menyenangkan bagi saya. Pernah ada seorang teman yang sedang mengalami kesulitan finansial karena orang tuanya baru saja meninggal. Adiknya masih kecil, sehingga ia harus menanggung beban finansial seorang diri dalam keluarga. Bagi seorang yang masih remaja, tentu tidak terpikir bahwa jalan hidupnya tiba-tiba berubah seperti itu. Kehadiran dan kebaikan Tuhan pun jadi diragukan.
Dalam pergumulannya, saya membantunya secara finansial dan ia sangat berterima kasih. Sepuluh tahun kemudian, kami bertemu kembali. Ia tidak pernah lupa akan kebaikan yang saya berikan dan saya ikut senang melihat kondisi ekonominya yang sudah lebih baik.
Membuka jalan dan memberi contoh bahwa Tuhan itu nyata dan baik bagi kita merupakan sebuah berkat bagi saya. Mungkin apa yang saya lakukan masih jauh dari cukup dibanding Yohanes Pembaptis yang menyiapkan jalan bagi Yesus. Tapi sebenarnya, hal sekecil apapun yang kita lakukan bagi-Nya, kita sudah meneladani-Nya. Pelayanan kita dalam komunitas, retret, acara rohani, persekutuan doa, dan lain-lain merupakan sarana bagi orang lain untuk mendekat kepada Tuhan. Bahkan pembawaan dan sikap kita di tempat kerjapun juga bisa menjdai pembuka jalan bagi orang lain kepada Kristus karena melihat terang dalam diri kita.
Marilah kita menjadi seperti Yohanes Pembaptis yang membuka jalan bagi orang lain kepada Kristus. (Aw)
Apa yang telah saya lakukan bagi orang lain agar lebih mendekat kepada Kristus?
No responses yet