Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Jumat, 23 Desember 2022
Mal 3:1-6
Mzm 25:4-5,8-10,14
Luk 1:57-66
Allah Murah Hati
Tetapi ibunya berkata: “Jangan, ia harus dinamai Yohanes.” – Luk 1:60
Nama Yohanes berarti “Allah murah hati”, sedangkan kita tahu bahwa Allah sendiri yang memberikan nama itu kepada Zakharia dan Elisabet, yang menunjukkan bahwa Allah hendak menyatakan kemurahan-Nya melalui kelahiran Yohanes, putera mereka.
Allah mengaruniakan kemurahan-Nya kepada Zakharia dan Elisabet, yang sampai usia tuanya belum memiliki anak, bahkan Elisabet pun disebut mandul. Dan Yohanes jelas bukan anak biasa, kemurahan Allah bukan hanya untuk Zakharia dan Elisabet. Yohanes adalah anak istimewa, yang direncanakan Allah untuk mempersiapkan kedatangan Putera-Nya sendiri, yaitu mempersiapkan umat-Nya kepada pertobatan sehingga siap menyambut kedatangan Sang Mesias.
Kalau saya disuruh membuat daftar kemurahan Tuhan mulai dari saat saya dikandung sampai sekarang ini, mungkin daftar itu tidak akan ada habisnya, karena terlalu banyak kemurahan Tuhan yang selalu dilimpahkan-Nya setiap waktu. Bila kita mau menyadarinya, setiap langkah, bahkan setiap detik dalam hidup kita adalah berkat kemurahan-Nya. “Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada.” (Kis 17:28). Maka keberadaan kita, hidup kita, dan setiap pergerakan kita di dunia ini hanyalah karena kemurahan Tuhan semata.
Jadi bila mungkin saat ini kita sedang dilanda kesulitan, masalah, atau sakit penyakit, ingatlah dan yakinlah bahwa Allah itu murah hati, dan selama-lamanya Ia murah hati terhadap kita. Dalam setiap peristiwa, pasti ada kebaikan-Nya jika kita mau benar-benar menyadarinya. (Vn).
Apakah aku sadar akan segala kemurahan Tuhan dalam hidupku?
No responses yet