Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Rabu, 23 Februari 2022
St. Polikarpus
Yak 4:13-17
Mzm 49:2-3,6-11
Mrk 9:38-40
Berbelarasa
Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita. – Mrk. 9:40
Kemajemukan masyarakat Indonesia sangat beragam, baik dari sisi ras, suku, bahasa, budaya/tradisi ataupun agama. Namun dari semua itu, dasar hidup semua manusia yang paling utama adalah ketaatan dalam sikap dan perbuatan yang selaras dengan kebenaran perintah Allah. Dilihat dari kitab agama manapun yang diakui di Indonesia tentu semua mengajarkan hal yang sama.
Dengan kebhinekaan yang ada, kita patut bersyukur karena ada satu landasan sebagai pemersatu, yaitu Pancasila. Dimana didalamnya tercantum dengan sangat lengkap nilai-nilai ketuhanan, dan kebersamaan sebagai manusia yang saling membutuhkan.
Salah satu contoh kebersamaan yang terus kita lihat dan alami langsung adalah ketika disuatu daerah terjadi bencana alam, atau sehubungan dengan sikon saat ini masa pandemi covid. Seluruh lapisan masyrakat bahu-membahu untuk saling membantu, baik berupa materi ataupun moril.Berbelarasa, saling mengasihi, itulah yang dimaksud Tuhan Yesus dalam perikop hari ini, siapapun orangnya, jika ia memiliki hati yang penuh kasih terhadap sesama, maka mereka ada didalam satu jalan keselamatanNya.
Mari senantiasa memperhatikan, peduli dan saling menolong satu dengan yang lain, bahkan ketika kita tidak mengenal orang tersebut, sesuai dengan yang kita mampu. Mari perbuatan kasih tersebut sungguh-sungguh kita tujukan untuk menyenangkan hati Allah. (In)
Tuhan mohon rahmatMu agar kami mampu berbelarasa kepada sesama yang sedang membutuhkan bantuan.
No responses yet