Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Selasa, 23 Januari 2018
2Sam 6:12b-15,17-19
Mzm 24:7-10
Mrk 3:31-35
Kesetiaan dan ketaatan ibu
Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! – Mrk 3:34
Suatu waktu dulu saya hampir ikut pindah gereja karena ketua komunitas dalam persekutuan doa kami tidak mau lagi berdoa rosario dan lain-lain. Ia berprinsip bahwa doa itu langsung kepada Tuhan Yesus saja, dan masih ada banyak alasan yang diutarakannya agar saya dan teman-teman mengikuti apa yang diyakininya.
Jujur, ketika itu iman saya mulai goyah. Padahal selama itu saya selalu rajin berdoa rosario. Bunda Maria merupakan sosok ibu yang begitu luar biasa bagi saya dan banyak mukjizat yang saya alami lewat doa tersebut. Namun perkataan ketua komunitas, saya jadi terombang-ambing.
Akhirnya kegalauan itu saya bawa dalam doa. Saya merasa iman saya sedang diuji. Dan suatu kali saya mendengar kotbah pastor tentang bacaan hari ini yang menjelaskan bahwa kita sebagai umat Katolik belajar setia dan taat seperti Bunda Maria. Sejak saat itu, saya tidak ragu lagi untuk tetap setia pada gereja saya. Saya percaya, lewat kejadian ini Tuhan sedang mendidik saya untuk lebih taat kepada-Nya.
Kesetiaan seringkali diuji oleh masalah atau pergumulan yang datang silih berganti dalam kehidupan kita. Percayalah, ketika kita semakin dekat dengan-Nya, kita bisa menghadapi semuanya itu dengan sukacita. (Ar)
Apakah saya setia dan taat pada Tuhan dan ajaran Gereja?
No responses yet