Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Senin, 23 Juli 2018
Mi 6:1-4,6-8
Mzm 50:5-6,8-9,16-17,21,23
Mat 12:38-42
Silih atas dosa
Berkenankah Tuhan kepada ribuan domba jantan, kepada puluhan ribu curahan minyak?
Akan kupersembahkan anak sulungkku karena pelanggaranku dan buah kandunganku karena dosaku sendiri? – Mi 6:7
Setiap kita selesai melakukan pengakuan dosa, pastor akan memberikan pentiensi sebagai silih atas dosa-dosa kita. Apa yang dimaksud dengan silih?
Dunia mengenal upah dari berbuat salah adalah hukuman yang setimpal, bahkan sampai pada tahap hukuman mati. Lalu, apakah Tuhan juga memberikan hukuman atas pelanggaran kita? Yang Tuhan kehendaki adalah ketika manusia berbuat dosa adalah datang kepadanya dan memohon pengampunan, serta menjadi pribadi yang baru di dalam Dia.
Dengan penuh belas kasih Tuhan selalu memberi waktu dan kesempatan kepada manusia untuk bertobat. Bahkan Tuhan sudah menebus segala dosa manusia melalui salib Yesus, sehingga kita dapat mengalami kehidupan kekal bersama-Nya.
Tuhan tidak pernah memberikan hukuman atas dosa-dosa manusia, yang ada hanyalah konsekuensi dari dosa yang kita lakukan. Pertobatan yang sungguh dari kita yang dinyatakan dengan tindakan dan tidak berbalik lagi kepada dosa, itulah yang Tuhan inginkan.
Mari kita berikan persembahan yang terbaik kepada Tuhan melalui pertobatan kita. (In)
Apakah saya sudah melakukan pertobatan yang sungguh?
No responses yet