Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Sabtu, 23 Juni 2018
2Taw 24:17-25
Mzm 89:4-5,29-34
Mat 6:24-34
Hari esok
Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. – Mat 6:25
Bacaan hari ini membuat saya terkejut, dan akhirnya tersenyum simpul karena saya merasa seolah Tuhan menepuk pipi saya. Ia mengerti apa yang sedang saya pikirkan.
Sebagai seorang istri yang nantinya akan menjadi seorang ibu, saya mempunyai kekhawatiran akan hari esok. Tentang bagaimana saya dapat mencukupi kebutuhan jika suami sudah pensiun dan anak-anak semakin besar dan membutuhkan biaya yang semakin banyak. Saya merasa khawatir akan apa yang belum pasti terjadi.
Tanpa saya sadari, kekhawatiran tersebut membuat saya mengabaikan keberadaan Bapa yang Maha Tahu dan Maha Kuasa. Saya bersyukur, lewat sapaan kasih-Nya dalam bacaan hari ini, saya kembali diingatkan bahwa saya memiliki Bapa yang tak pernah meninggalkan saya sedetikpun. Apa yang terjadi dalam hidup saya tak luput dari perhatian-Nya, lalu untuk apa saya khawatir? Sebenarnya, tak ada yang perlu saya khawatirkan karena saya telah menaruh harapan saya kepada pribadi yang tepat, yakni Bapa yang begitu mengasihi saya.
Terima kasih Bapa untuk kasih setia-Mu yang tak pernah lekang oleh waktu. Ampuni kami yang khawatir akan hari esok. Ajar kami untuk terus berpegang dan berharap kepada-Mu. (Cr)
Masihkah saya khawatir akan hari esok?
Sudahkah saya benar-benar menjadikan-Nya sebagai sumber pengharapan saya?
No responses yet