Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Selasa, 23 Maret 2021
Bil 21:4-9
Mzm 102:2-3,16-21
Yoh 8:21-30
Berkata-kata Melawan Allah
Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini?
Sebab disini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah muak. – Bil 21:5-6
Memasuki awal Maret 2020, semuanya tidak sesuai dengan harapan. Apa yang direncanakan, apa yang dicita-citakan semuanya berantakan. Seperti Bangsa Israel, ada yang sudah meninggalkan tempat tinggalnya dan menjual apa yang dimiliki untuk memulai usaha dan berjuang di ibukota. Namun, apa yang diinvestasikan justru tidak berjalan baik pada masa pandemi sehingga harus menelan pil pahit dengan mengalami kebangkrutan dan kehabisan modal.
Sulit berdamai dengan keadaan. Sekalipun berdoa, tetapi tak ada perubahan yang kunjung terjadi. Menggerutu, komplen, protes, marah..bahkan kepada Tuhan.
Memasuki Tahun 2021, pandemi belum terlihat usai, bahkan semakin hari jumlah kasus semakin bertambah di segala penjuru dunia. Apakah sikap kita masih seperti bangsa Israel dengan terus komplen dan marah? Atau bisakah kita bertobat dan memohon ampun, jika Tuhan berkenan meluputkan kita dan keluarga dari segala bahaya yang bisa berujung maut seperti yang dilakukan bangsa Israel pada masa itu?
Satu hal yang pasti, segala hal yang terjadi adalah atas seizin Tuhan. Kita semua makhluk ciptaan-Nya, teruslah berdoa dan berharap pandemi ini segera berakhir. Pertobatan dan persatuan kita dengan rencana dan kehendak Tuhan akan memampukan kita untuk berdamai dengan keadaan dan beriman bahwa Tuhan selalu menjaga keberlangsungan hidup kita. (Md)
Apakah saya senantiasa bertobat dan terus berharap kepada Tuhan untuk selalu menjaga kehidupan saya?
No responses yet