Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Rabu, 23 Maret 2022
Ul 4:1,5-9
Mzm 147:12,13,15-16,19-20
Mat 5:17-19
Stop Pencitraan
“Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.” – Mat. 5 : 17
Pernah aku diperhadapkan titik tersulit dalam membawakan renungan dengan tema ”Pengampunan” karena pada saat yang sama masih menyimpan kemarahan terhadap seseorang. Aku hampir mundur karena merasa tidak cocok untuk membawakannya. Aku merasa menjadi seorang yang OMDO (Omong Doang) jika aku tetap membawakan renungan tapi belum berhasil mempraktekkannya. Lalu aku menceritakan pergumulan ini pada pasanganku, dia mengatakan justru ini waktu yang paling pas sehingga aku bisa mempraktekkan secara langsung dan menjadi kesaksian bagaimana aku ber-PROSES untuk memenangkan pergumulan ini.
Memang butuh KEPUTUSAN untuk mengampuni. Tidak hanya sebatas bibir terlebih sungguh-sungguh berbesar hati untuk memberikan MAAF sekalipun telah difitnah dan diperlakukan dengan tidak adil. Hanya ada dua pilihan yaitu PENCITRAAN atau PELAKU KASIH. Memang tidak mudah namun aku berjuang untuk menjadi PELAKU KASIH pada orang tersebut. Aku bersyukur telah memenangkan pengampunan ini.
Allah tidak butuh teori pengampunan tapi benar-benar MENGAMPUNI. Allah tidak butuh aku sibuk berdoa dan merenungkan SabdaNya namun sebatas rutinitas.Allah tidak ingin aku hanya aktif melayani tapi hampa dalam KASIH secara nyata. Yang terpenting aku MAU bertobat dan menjadi pribadi yang makin benar di hadapanNya. NO PENCITRAAN!!! (TL)
Praktek iman nyata apa yang akan aku lakukan dalam masa pra paskah ini?
No responses yet