Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Sabtu, 23 Maret 2024
Yeh 37:21-28
MT Yer 31:10-13
Yoh 11:45-56
Pembawa Damai
“dan bukan untuk bangsa itu saja, tetapi juga untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai.” – Yoh 11:52
Semakin akrab dengan Kitab Suci, kita akan semakin tahu betapa besar peran dan cinta Tuhan dalam kehidupan kita. Salah satunya adalah peran-Nya sebagai pemersatu.
Pengorbanan-Nya di kayu salib menyatukan kembali hubungan Allah dengan manusia yang putus karena dosa. Tak hanya itu, Dia juga mempersatukan kita dengan sesama melalui ajaran kasih-Nya.
Lalu bagaimana perasaan kita menanggapi peran-Nya sebagai pemersatu? Tentu saja, perasaan yang pertama kali adalah rasa syukur dan bahagia, karena melalui perantaraan-Nya kita dapat merasakan kembali kasih Allah. Kemudian apa yang sudah kita lakukan untuk sesama? Apakah keberadaan kita sudah menerapkan ajaran kasih-Nya?
Kita akui, memang sulit menerapkannya dalam keseharian, apalagi jika hal itu diharapkan untuk diterapkan pada orang yang tidak menyenangkan. Untuk melihatnya saja hati ini terasa sulit, apalagi menerapkan ajaran kasih-Nya. Selain itu juga, ada banyak perbedaan yang membuatnya semakin sulit untuk diterapkan.
Tapi meskipun demikian, biarlah kekuatan cinta-Nya yang memampukan kita untuk menerapkan ajaran kasih-Nya pada sesama. Tuhan, jadikanlah aku pembawa damai, seperti halnya diri-Mu yang menjadi pemersatu. (Cr).
Tuhan, jadikanlah aku pembawa damai dan pemersatu perbedaan dalam dunia ini.
No responses yet