Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Minggu, 23 Oktober 2016
Sir 35:12-14,16-18
Mzm 34:2-3,17-19,23
2Tim 4:6-8,16-18
Luk 18:9-14
FINISH LINE
Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. – 2Tim 4:7
Sangat menarik membaca kisah pemenang medali emas Olimpiade, Liliana Natsir. Ia mulai bermain bulutangkis sejak usia sembilan, dan pindah ke Jakarta sehingga jauh dari orang tua demi mengejar cita-citanya. Konsekuensinya, ia hanya bersekolah hingga tamat SD. Namun pencapaiannya di dunia bulutangkis sangat luar biasa. Ia tahu bahwa hanya bulutangkis satu-satunya jalan hidupnya, sehingga ia mencurahkan semua fokus dan tenaganya di bidang itu.
Ketika kita memilih sebuah jalan sebagai prioritas hidup kita, maka kitapun harus mencurahkan secara total fokus dan tenaga kita pada pilihan tersebut.
Bagi Rasul Paulus, Yesus adalah satu-satunya Jalan dan tidak ada pilihan lain. Paulus sudah mengalami perjumpaan dengan Tuhan, dan tidak ada satupun penderitaan dan ancaman yang bisa menghentikannya dari visi untuk mencapai persatuan kekal dengan Tuhan.
Surga adalah tujuan dan rumah kekal kita. Dunia ini menjadi tempat perjuangan untuk menempa cinta kita kepada Tuhan. Karena itu saya percaya, banyak jatuh bangun yang akan kita alami. Namun di balik jatuh bangun itulah cinta seseorang kepada Tuhan akan dimurnikan, untuk mencintai-Nya karena Ia mencintai kita. Semoga cinta kita kepada Tuhan memampukan kita berjuang terus, untuk bangkit kembali setiap kita jatuh, sampai pada akhir hidup kita sehingga kita juga bisa mengatakan: “Aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.” (Pt)
Apakah saya sering putus asa dalam pergumulan rohani saya? Apa yang saya lakukan jika demikian?
No responses yet