Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Minggu, 24 April 2016
Kis 14:21b-27
Mzm 145:8-13
Why 21:1-5a
Yoh 13:31-33a,34-35
LEVEL BARU
Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. – Yoh 13:34
Pada malam “perpisahan”, Yesus memberikan perintah kepada murid-murid-Nya. Perintah ini Ia berikan setelah Ia mengatakan: “Sekarang Anak Manusia dipermuliakan dan Allah dipermuliakan di dalam Dia.” Pada saat ini Yesus berbicara dengan kuasa Ilahi-Nya.
Pertama, Ia memberikan perintah. Dalam Perjanjian Lama, Allah memberikan perintah melalui para nabi-Nya. Dalam Perjanjian Baru, Allah dalam inkarnasi-Nya, dalam pribadi Allah Putera memberikan perintah langsung, tanpa perantara. Kedua, Ia mendefinisikan ulang arti kasih dengan menjadikan diri-Nya sebagai model dalam mengasihi.
Perintah mengasihi sesama bukanlah perintah yang baru. Yang menjadikan ini baru adalah level dalam mengasihi. Kalau sebelumnya kita diberi level yang manusiawi yaitu mengasihi seperti kita mengasihi diri kita sendiri (Imamat 19:18), sekarang kita diberikan level baru, untuk mengasihi sesama seperti Tuhan telah mengasihi kita.
Perintah Yesus tidak terdengar arogan karena Tuhan telah lebih dulu melakukannya dan para murid-Nya yang telah lebih dulu mengalami dikasihi oleh Tuhan. Perintah ini bisa jadi sesuatu yang berat bagi kita, namun dengan mata yang sudah melihat Tuhan, hati yang sudah disentuh oleh kasih-Nya, kitapun diberikan kekuatan dan semangat untuk menjadi seperti Dia dan mengasihi seperti Dia mengasihi. (Pt)
Bagaimana saya menilai sikap mengasihi yang saya miliki?
No responses yet