Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Senin, 24 April 2017

Kis 4:23-31
Mzm 2:1-9
Yoh 3:1-8

MENEBAK ARAH ANGIN

Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar buninya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh. – Yoh 3:8

Dalam sebuah lectio divina belasan tahun lalu, bacaan Injil di atas jua membuka hati saya seperti Yesus membuka pengertian Nikodemus. Kita bisa saja salah menafsirkan ucapan Yesus, tetapi apabila kita menjalin dialog dengan-Nya, maka kita akan mendapat hikmat pengertian dari Roh Kudus.

Dalam ucapan Yesus pada Injil hari ini, ada permainan kata yang indah. Kata yang dipakai dalam kalimat pembuka, bisa berarti dilahirkan dari atas, juga bisa berarti dilahirkan kembali. Demikian juga pada kalimat penutup, kata “Ruah” dalam bahasa Yesus memiliki dua arti, angin dan Roh. Di sinilah Nikodemus salah menafsirkan apa yang Yesus maksudkan.

Dalam hidup, seringkali kita harus membuat keputusan besar dan kita dihadapkan pada pilihan yang sulit. Dalam situasi seperti ini, saya selalu membawanya dalam doa meminta petunjuk Tuhan. Sering orang bertanya bagaimana saya bisa mendengar suara Tuhan. Saya mungkin tidak bisa memberikan penjelasan yang memuaskan, dan tidak ada orang yang bisa memastikan bahwa ini adalah arahan Tuhan. Tetapi dalam hati, saya yakin terhadap apa yang menjadi kehendak Tuhan, ketika saya memiliki damai dalam hati saya. Saya tidak bisa menebak arah angin, tetapi saya bisa yakin dengan arahan Roh Kudus karena saya mencari dan mendengarkan suara-Nya. (Pt)

Apakah saya menaati suara Roh Kudus hingga hal yang sekecil-kecilnya?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *