Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Jumat, 24 Agust 2018
Why 21:9b-14
Mzm 145:10-13,17-18
Yoh 1:45-51
Siapakah sosok yang kita dekati?
Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan. – Mzm 145:18
Cukup banyak yang merasa senang jika dirinya bisa “dekat” dengan orang-orang terkenal. Tidak hanya dalam lingkup bisnis, tetapi juga terjadi dalam lingkungan rohani. Ada yang merasa bangga jika dekat dengan romo paroki, dewan paroki, ketua lingkungan, atau sosok-sosok berpengaruh lainnya di sekitar kita. Rasanya “wah” jika bisa akrab dengan mereka.
Jargon “rejekimu berasal dari 4-5 orang terdekatmu” atau “lingkunganmu membentuk karaktermu” membuat banyak orang berlomba-lomba untuk bisa mendekati orang-orang berpengaruh yang berhubungan dengan kehidupannya.
Pada zamannya, Yesus pun dielu-elukan dan banyak yang ingin menjadi dekat serta menjadi pengikut-Nya karena masyhur nama-Nya atas banyaknya mukjizat yang telah diperbuat-Nya. Sampai sekarangpun, kita semua mengimani bahwa Yesus terus hidup sampai akhir zaman.
Namun, sifat dan karakter kita pada umumnya seperti soda yang baru dituang. Cepat sekali mengembang, namun dalam waktu singkat akan menurun. Banyak yang tidak lagi mengidolakan Yesus yang tak kelihatan, digantikan oleh para artis idola yang kelihatan.
Mazmur hari ini menyatakan bahwa Tuhan dekat dengan orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan. Hal ini ditulis sampai dua kali. Pertanyaan bagi kita, jika kita bisa mengidolakan sosok yang berpengaruh di dunia, bisakah juga kita tetap setia mengidolakan-Nya dalam hidup kita? (Md)
No responses yet