Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Sabtu, 24 Desember 2022
2 Sam 7:1-5,8b,12,16
Mzm 89:2-5,27,29
Luk 1:67-79
Sang Terang
…Surya pagi dari tempat yang tinggi, untuk menyinari mereka yang diam dalam kegelapan dan dalam naungan maut untuk mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera.” – Luk 1:78-79
Pada umumnya, orang tidak menyukai kegelapan. Sebabnya cukup jelas, kegelapan seringkali membuat takut, mudah tersesat, dan membuat kita bisa terantuk atau menabrak sesuatu.
Namun ternyata ada orang-orang tertentu yang menyukai kegelapan, seperti pencuri dan perampok yang bisa lebih leluasa menjalankan aksinya saat keadaan gelap. Ya, kebanyakan memang orang-orang yang berniat buruklah yang suka dengan kegelapan, karena saat gelap, perbuatan buruk mereka tidak gampang ketahuan.
Dalam bacaan Injil hari ini, Zakharia yang sedang diliputi sukacita, delapan hari setelah kelahiran Yohanes dan ikatan lidahnya terlepas, melalui kidungnya bernubuat bahwa Yesus yang akan datang adalah Sang Surya yang akan menyinari mereka yang diam dalam kegelapan.
Yesus datang untuk menawarkan terang, Ia menawarkan pertobatan bagi semua orang yang mau berbalik dari perbuatannya yang jahat. Namun tawaran itu tetaplah suatu pilihan, Ia tidak pernah memaksakan kehendak-Nya kepada kita. Memang tak bisa dipungkiri bahwa masih banyak orang yang lebih suka berada dalam kegelapan, yaitu kehidupan duniawi yang membuat terlena, penuh tipu daya dan muslihat. Dan kita bebas memilih, mau kembali kepada terang, atau lebih suka berada dalam kegelapan. Besok kita sudah akan merayakan Natal, saat terang-Nya terbit atas kita, menerangi seluruh segi kehidupan kita. Mari kita siapkan hati kita supaya menjadi tempat yang layak untuk-Nya. (Vn).
Apakah aku mau hidupku diterangi oleh cahaya kebenaran-Nya?
No responses yet