Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Rabu, 24 Februari 2021
Yun 3:1-10
Mzm 51:3-4,12-13,18-19
Luk 11:29-32
Tanda dari Tuhan
Mereka menghendaki suatu tanda, tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. – Luk 11:29
Suatu hari, seorang beriman berdoa meminta pertolongan Tuhan saat hujan lebat dan banjir melanda rumahnya. Banjir sudah setinggi lutut. Ia naik ke lantai dua supaya tidak basah. Keesokan harinya, tetangganya mengajaknya ikut pergi meninggalkan rumahnya. Tetapi ia menolak karena banyak harta berharga di rumahnya. Ia tetap berdoa agar hujan cepat reda.
Selama dua hari sesudah itu hujan tetap lebat dan lantai dua rumahnyapun mulai terendam. Tiba-tiba ia mendengar suara orang menggunakan toa di atas perhau mencari mereka yang masih tertinggal. Ia takut untuk terjun menghampiri perahu tersebut karena tidak bisa berenang, maka ia kembali berdoa sekaligus meminta tanda dari Tuhan apa yang harus dilakukannya supaya selamat dari banjir ini.
Namun hujan tak kunjung berhenti hingga keesokan harinya. Satu-satunya yang dapat dilakukan adalah naik ke atap rumah. Sore harinya, sebuah helikopter menjemputnya dengan tali. Iapun tidak mau karena takut jatuh. Ia tetap yakin bahwa Tuhan mendengarkan doanya.
Akhirnya ia terbawa arus dan meninggal. Di surga, ia bertanya kepada Tuhan mengapa doanya tidak didengar. Tuhan menjawabnya bahwa setiap orang yang mengajaknya pergi adalah utusan-Nya.
Kisah ini menceritakan bahwa Tuhan bekerja dalam keseharian kita. Bila kita sedang ada masalah, mungkin saran dari teman adalah tanda dari Tuhan. Kita perlu melihat, mendengar, dan berdoa untuk dapat mengenali campur tangan Tuhan dalam hidup kita. (Aw)
Apakah saya melihat tanda dari Tuhan dalam hidup saya?
No responses yet