Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Sabtu, 24 Februari 2024
Ul 26:16-19
Mzm 119:1-2,4-5,7-8
Mat 5:43-48
Mengasihi Yang Bersalah
“Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.” – Mat 5:44
Mengasihi musuh adalah hal yang susah untuk dilakukan. Apalagi kalau dia sudah menyakiti hati kita dan melanggar batasan yang kita buat. Apalagi kalau dia tidak minta maaf. Apalagi kalau dia masih ngeyel dan tidak merasa dirinya salah. Serta sederet “Apalagi kalau” lainnya. Tidak akan ada habisnya dan kita malah semakin merasa pahit dan terluka. Yang tadinya tidak sesakit itu, akhirnya menjadi semakin sakit karena pikiran kita yang negatif dan tak terkontrol.
Daripada kita berpikir macam-macam, lebih baik kita terima dan akui di hadapan Tuhan bahwa kita terluka oleh perbuatan atau perkataan orang lain, lalu berdoa memohon kesembuhan dan pemulihan diri.
Setelah itu, kita harus sadar bahwa obat untuk bisa pulih kembali adalah dengan mengampuni dan berdoa bagi mereka yang bersalah kepada kita. Supaya kasih Tuhan tetap tumbuh dalam hati yang terluka, kita sadari bahwa setiap manusia tidak luput dari kesalahan dan kelemahan. Hanya kasih Tuhan yang mampu mengubah hati manusia. Kasih Tuhan sudah ditunjukkan oleh teladan Tuhan Yesus sendiri melalui kematian-Nya di kayu salib demi menebus dosa kita di saat kita masih berdosa. Marilah kita doakan mereka yang bersalah kepada kita supaya kasih Tuhan turun atasnya juga. (Aw).
Apakah aku sudah berdoa bagi musuhku?
No responses yet