Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Senin, 24 Februari 2025
Sir 1:1-10
Mzm 93:1,5
Mrk 9:14-29
Kristus Penyembuhku
Tetapi Yesus memegang tangan anak itu dan membangunkannya, lalu ia bangkit sendiri. – Mrk.9:27
Adakah dari kita yang pernah berada di posisi keluarga anak yang kerasukan setan tersebut? Berbagai pengobatan dan ritual sudah dilakukan, namun tidak ada perubahan yang berarti. Doapun seringkali dilantunkan, namun bukan karena kita percaya pada Tuhan, melainkan hanya untuk mengemis dan meminta-minta kepada Tuhan, bahkan seringkali kita memaksakan kehendak kita pada-Nya.
Seorang anak yang percaya kepada Bapanya tidak akan mengemis untuk sebuah roti, karena ia tahu Bapa pasti akan mencukupi kebutuhannya. Demikian juga, kita hendaknya percaya sepenuh hati bahwa Allah turut bekerja dalam setiap proses kehidupan kita. Sebanyak dan sesulit apapun masalah yang kita hadapi, mari memandang dan berharap penuh kepada Kristus. Tak perlu ragu untuk datang ke hadapan-Nya serta memohon pertolongan dari-Nya. Yakinlah bahwa Ia pasti akan menolong dan memberi hikmat untuk setiap masalah yang kita hadapi. Ia yang mampu menyembuhkan si kusta dan si lumpuh, bahkan menghidupkan orang mati, Ia juga pasti mampu menolong, menyembuhkan dan menyelamatkan apapun masalah dan penyakit kita.
Jika kesulitan kita belum selesai hingga hari ini, jika banyak doa kita seolah belum dijawab oleh-Nya, itu bukan berarti Tuhan tidak mengasihi kita. Terkadang Tuhan memberikan sesuatu atau membentuk karakter kita lewat kesukaran dan penderitaan yang kita hadapi. Percayalah, jika Tuhan ijinkan sesuatu terjadi, Ia tahu bahwa kita akan mampu melewatinya dengan baik. Dan percayalah bahwa Ia pasti akan menjadikan segala sesuatu indah menurut waktu-Nya. (MF).
Sudahkah saya merasakan mujizat Kristus setiap hari?
No responses yet