Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Kamis, 24 Maret 2016
Kel 12:1-8,11-14
Mzm 116:12-13,15-18
1Kor 11:23-26
Yoh 13:1-15
RAJA
Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu. – Yoh 13:14
Andai aku jadi raja, mau apa tinggal minta…tunjuk sini, tunjuk sana dengan sedikit kata. Ini adalah sepenggal lirik lagu sebuah band yang populer di tahun 90-an. Begitulah persepsi orang-orang tentang seorang raja. Orang paling berkuasa yang dilayani oleh semua orang. Tidak perlu bekerja dan memiliki harta berlimpah. Memiliki segalanya dan bisa melakukan apa saja yang diinginkan.
Tapi ada seorang manusia yang menyebut diri-Nya Raja dan menolak semua kemewahan itu. Namanya adalah Yesus. Ia memiliki kuasa baik di atas bumi maupun di surga, namun Ia tidak memaksa kita semua menjadi pelayan-Nya bila itu bukan kehendak kita sendiri. Ia bisa saja menjentikkan jari dan mengubah batu menjadi emas, semudah Ia mengubah air menjadi anggur. Tapi Ia tidak melakukannya karena Ia mau menjalani kehidupan-Nya sama seperti kita, sebagai manusia biasa. Ia bahkan ditawarkan seluruh kerajaan di dunia ketika dicobai di padang gurun, tapi Ia menolaknya demi menjalan misi-Nya untuk menyelamatkan umat manusia.
Anda lihat sendiri, Ia adalah Raja yang tidak bertindak seperti raja. Dengan rendah hati Ia mengajar kita untuk saling melayani dengan membasuh kaki para murid-Nya. Suatu perbuatan yang biasa dilakukan oleh pelayan. Sayangnya, tidak banyak pemimpin yang mengerti konsep ini. Padahal konsep inilah yang mampu membawa perubahan positif bagi masyarakat. Semoga, bila suatu hari kita berada di posisi itu, kita mengingat kembali “hari Kamis Putih” ini dan mampu melakukan apa yang Yesus ajarkan kepada kita. (Hd)
Mampukah saya melayani orang lain dengan tulus hati?
No responses yet