Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Sabtu, 24 Maret, 2018
Yes 7: 10-14, 8:10
Mzm 40:7-11
Ibr 10:4-10
Luk 1:26-38
HR Kabar Sukacita
Bagi-Nya tak ada yang mustahil
Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil. – Luk 1:37
Seorang teman sudah bertahun-tahun menikah, namun belum dikaruniai anak. Terakhir kami bertemu, dia bercerita kalau salah satu indung telur istrinya bermasalah dan terpaksa harus diangkat. Dalam hati saya berpikir, dengan dua indung telur saja sulit untuk bisa punya anak, bagaimana kalau hanya satu. Sepertinya teman saya bisa menebak apa yang saya pikirkan, dan dengan penuh sukacita ia berkata, “Bagi Tuhan tak ada yang mustahil. Sara yang sudah mati haid saja masih bisa punya anak. Saya percaya meskipun istri hanya mempunyai satu indung telur, kami akan diberkati Tuhan dengan keturunan.”
Belum lama ini saya melihat akunnya di media sosial, ternyata pasutri ini sudah mempunyai seorang putri yang cantik dan lucu. Banyak foto yang menggambarkan keseruan dan kegembiraan keluarga kecil ini. Saya teringat kembali pada apa yang dikatakan teman saya.
Banyak kesulitan yang saya alami, dan belajar dari teman saya ini, saya bersikap optimis dan beriman kepada Tuhan. Meski prosesnya butuh waktu bertahun-tahun, tetap harus percaya bahwa bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Saya percaya, jika memang waktunya tiba, Tuhan pasti akan memberikan yang terbaik. (Dn)
Apakah saya percaya bahwa bagi Tuhan tidak ada yang mustahil?
No responses yet