Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Senin, 24 Maret 2025
2 Raj 5:1-15a
Mzm 42:2-3 ; Mzm 43:3-4
Luk 4:24-30
Tidak Dihargai
…”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya…”. – Luk 4:24
Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus mengalami penolakan di Nazaret, tempat asalnya sendiri. Hal itu terjadi, karena orang merasa sudah mengenal keluarga Yesus, keluarga yang tidak ada istimewanya bagi mereka. Yesus adalah anak Yusuf yang hanyalah seorang tukang kayu sehingga membuat mereka tidak bisa mempercayai begitu saja segala ajaran Yesus. Karena dibatasi oleh pandangan mereka sendiri yang “sok‟ tahu, maka tidak terjadi mukjizat apa pun.
Demikian pula dengan zaman sekarang ini, sahabat saya yang berstatus single mom ingin memberi kesaksian iman dan mengikuti pelayanan di lingkungannya, namun dia merasa tidak dihargai karena masa lalunya yang tak sempurna sehingga hampir putus asa kala itu. Pengalaman ditolak ini membuatnya ingin keluar dan enggan aktif di Gereja. Ia hanya hadir saat perayaan Ekaristi seminggu sekali. Suatu hari, Tuhan memberikan jalan pada sahabat saya ini melalui suatu komunitas rohani Katolik di Jakarta yang hampir setiap minggu mengadakan pendalaman Alkitab baik secara online maupun offline. Saya melihat sahabat saya mengalami pertumbuhan iman yang luar biasa dan ia bersedia dipakai-Nya untuk memberi kesaksian tentang kebaikan Tuhan yang ia alami bersama anak-anaknya meski dalam kondisi keluarga yang tidak utuh lagi.
Saya sangat bersyukur bahwa sahabat saya berada dalam komunitas yang bisa menghargainya dengan tulus dan apa adanya, bahkan dapat menjadikannya pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Mari kita teladani Yesus, tetap setia sampai akhir dalam pelayanan-Nya, meskipun ada orang-orang yang tidak menghargai Dia.(AR).
Tuhan Yesus, mampukan saya untuk setia melayani-Mu meskipun dalam situasi tidak dihargai.
No responses yet