Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Jumat, 24 Mei 2024
Yak 5:9-12
Mzm 103:1-4,8-9,11-12
Mrk 10:1-12
Bersatu Kita Teguh
Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia. – Mrk 10:9
Dalam kisah penciptaan, Allah melihat Adam dan bersabda, “TIDAK BAIK kalau manusia itu seorang diri saja” (Kej 2:18), oleh karena itu Allah menciptakan perempuan untuk menjadi pasangan yang sepadan bagi Adam. Allah menciptakan pernikahan demi kebaikan manusia, supaya manusia tidak sendirian, meskipun memang tidak semua orang dipanggil untuk menikah (Mat 19:12).
Allah melalui Kristus bersabda kepada para suami untuk bertumbuh lebih menyerupai Kristus yang rela mengorbankan nyawa bagi istrinya (Ef 5:25). Dan kepada para istri untuk taat dan tunduk kepada suami sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus (Ef 5:24).
Sebagai anak-anak Allah, kita memiliki tanggung jawab untuk mewujudkan pernikahan yang dikehendaki oleh Allah. Entah dengan menjadi pendengar dan pendoa yang baik bagi mereka yang sedang mengalami masalah di dalam pernikahan, menasehati kaum muda untuk memilih pasangan hidup dengan hati-hati, mengerti tujuan utama pernikahan, serta mengakarkan pernikahan seturut rancangan awal Allah dan dengan dasar kasih Kristus. Di jaman sekarang di mana tingkat perceraian semakin bertambah dan beberapa denominasi gereja lain mulai mencari celah untuk memperbolehkan perceraian, marilah kita terus berjuang untuk mewujudkan pernikahan yang berkenan di hadapan Allah seperti pada awal mulanya di taman Eden dimana Allah menciptakan semua begitu baik adanya. (NC).
Bersatu dalam Kristus kita teguh, bercerai kita runtuh.
No responses yet