Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Kamis, 24 November 2022
St. Andreas Dung Lac
Why 18:1-2,21-23; 19:1-3,9a
Mzm 100:2-5
Luk 21:20-28
Pelukan Kasih-Nya
“Apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat.” – Luk 21:28
Membayangkan cuplikan tentang runtuhnya Yerusalem pada bacaan Injil hari ini saja membuat saya merinding. Tetapi jika melihat dari kacamata-Nya, bagaimana mungkin Dia tidak marah jika mereka tidak peduli dan bahkan melakukan penolakan terhadap Injil, yang berarti Allah sendiri. Padahal tujuan dari Injil sendiri sungguh sangat baik, yakni untuk membawa keselamatan. Jika berada di posisi-Nya, saya pasti juga sedih, geregetan, dan merasa hancur; karena tujuan dan niat baik yang sudah kita lakukan dengan sepenuh hati ditolak mentah-mentah oleh orang yang kita kasihi.
Walaupun demikian, di balik duka-Nya; kasih-Nya jauh lebih besar dari apapun juga. Dia selalu memberi kesempatan pada kita untuk kembali pada-Nya dan memperbaiki diri. Kapan pun hal itu terjadi, akan selalu ada kehangatan pelukan kasih-Nya yang menanti.
Sama halnya dengan kisah ini; di balik murka-Nya, tetap ada keselamatan bagi orang-orang yang percaya. Akan selalu ada pengharapan baru yang melegakan dan menyelamatkan buat kita semua yang menanggapi panggilan kasih-Nya.
Mari kita tanggalkan ego yang hanya membawa kita pada kehancuran. Buka hati, dan rasakanlah pelukan kasih-Nya yang membuat hati kita damai. (Cr)
Yesus, saat ini ku mau buka hati, ku rindu pelukan kasih-Mu hadir memenuhiku.
No responses yet