Renungan Katolik “Bahasa Kasih”Jum’at, 24 September 2021
Hag 2: 1-9Mzm 43:1–4Luk 9:19-22
Pengorbanan dan Kesetiaan
“Yesus berkata: “Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.” – Luk 9:22
Sewaktu masih kecil, seringkali saya ditanya apa cita-cita saya. Yang saya paling ingat adalah ingin jadi insinyur, padahal saya tidak tahu apa itu insinyur. Tetapi karena di telivisi sering terdengar kata insinyur maka saya ingin menjadi seperti itu. Dan ternyata saya tidak menjadi insinyur. Ya paling tidak saya pernah berpikir menjadi insinyur. Tetapi banyak orang, pada akhirnya berhasil mencapai apa yang dicita-citakan pada waktu kecil. Bagaimanapun juga pepatah mengatakan “Gapailah mimpimu setinggi bintang”. Namanya cita-cita selalu hal yang positif dan mulia.
Berbeda dengan Tuhan Yesus, ketika murid murid-Nya mengatakan Yesus adalah orang besar, bahkan Rasul Petrus mengatakan bahwa Yesus adalah Mesias, Yesus memiliki pendapat yang lain. Bahwa tujuan Dia bukan menjadi Mesias yang diharapkan kedatangannya. Bahkan orang-orang Israelpun akan menolak orang yang para murid sebut Mesias.
Jelas Yesus tahu bahwa tujuan akhir Dia adalah kayu salib, yaitu penderitaan dan pengorbanan. Bukankah cita-cita ini di luar dari nalar kita sebagai manusia? Yesus menyatakan cita-citanya adalah menuju kayu salib. Dan untuk menuju ke sana bukan jalan kebahagiaan yang harus Dia tempuh, melainkan jalan penderitaan yang harus dilalui dengan kesetiaan.
Melalui contoh yang kita hayati melalui Tuhan Yesus, kita akan belajar arti kesetiaan dan pengorbanan yang sebenarnya. Memang bukan hal yang mudah, tetapi bisa kita lakukan, karena semuanya itu membutuhkan pengorbanan. Seperti halnya Ibu yang melahirkan kita, ia tahu bahwa proses mengandung dan melahirkan adalah sulit, tetapi mereka tetap menjalankan dengan setia, sampai kita menjadi besar dan dewasa.(An)
Dan sekarang ini menjadi giliran kita!
Apakah saya seringkali menyerah dengan mudah di dalam tantangan hidup sebagai murid Tuhan ?
No responses yet