Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Jumat, 25 Agustus 2023
Rut 1:1,3-6,14b-16,22
Mzm 146:5-10
Mat 22:34-40
Hukum Terutama
“Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.” – Mat 22:40
Mengasihi Tuhan Allah dengan segenap hati, jiwa, dan akal budi, serta mengasihi sesama manusia seperti diri kita sendiri, itulah dua hukum yang terutama. Saya teringat homili dari seorang Romo, beliau bertanya apakah tujuan kita hidup di dunia ini? Jawabannya adalah mengasihi. Apa tujuan kita bekerja? Jawabannya tetap mengasihi. Apa tujuan kita berdoa? Masih untuk mengasihi. Apa tujuan membina hidup berumah tangga? Tetap untuk mengasihi juga.
Kita ada di dunia karena kasih Allah, karenanya seluruh keberadaan kita di sini juga bertujuan untuk mengasihi dengan sepenuh hati, tanpa syarat apapun. Dari pengalaman pribadi, ketika anak lahir, saya belajar banyak hal tentang mengasihi tanpa syarat. Betapa repotnya memenuhi kebutuhan anak saat masih bayi, mendidik dengan sabar, apalagi ketika sikap mereka yang keras atau melakukan kesalahan yang sama. Sebagai orang tua harus belajar untuk bekerja lebih keras demi pendidikan dan masa depan keluarga.
Seperti itulah kasih Allah yang tanpa syarat untuk kita semua bahkan lebih sempurna lagi. Ia rela repot turun ke dunia demi manusia, rela berkorban, disiksa, dan dibunuh untuk manusia yang sudah mengkhianati-Nya. Maka, marilah kita belajar untuk mengasihi dalam setiap perbuatan yang kita lakukan, tidak hanya mengasihi keluarga atau teman-teman sendiri, namun semua orang tanpa kecuali. (Vn).
Apakah aku mau mengasihi Tuhan dan sesamaku seperti Dia telah mengasihi aku?
No responses yet