Renungan Katolik “Bahasa Kasih”

Jumat, 25 April 2025

Kis 4:1-12

Mzm 118:1-2,4,22-27

Yoh 21:1-14

Ketaatan Membawa Berkat

Maka kata Yesus kepada mereka: “Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh.” Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan.  – Yoh 21:6

Sering kali kita mengeluh saat diberikan tugas yang banyak atau merasa iri pada rekan kerja yang mendapat pekerjaan lebih ringan oleh bos. Kita lebih memilih memanjakan ego, kesenangan diri serta kenyamanan daripada menjalankan tanggung jawab dengan penuh dedikasi. Namun percayalah, tidak ada berkat tanpa usaha dan ketaatan. 

Para murid Yesus pernah mengalami kelelahan dan frustrasi setelah semalaman menjala ikan tanpa hasil. Tetapi, ketika mereka taat dan kembali menebarkan jala atas perintah Yesus, mereka menerima tangkapan yang melimpah. Tuhan menghargai hati yang percaya dan tetap setia menjalankan tugas, meskipun dalam kondisi sulit. Lakukanlah bagian kita dengan taat dan tanpa mengeluh tentunya. 

Saya pun pernah mengalami masa-masa di mana usaha saya tampak sia-sia. Rasa lelah dan putus asa menghampiri. Namun, saya belajar bahwa ketaatan dan kesetiaan dalam menjalankan tugas selalu membawa hasil. Tuhan tidak memandang rendah usaha kita. Ia telah menanamkan potensi dan kemampuan besar dalam diri setiap orang. Bahkan jika yang bisa kita lakukan terasa kecil, seperti para murid yang hanya bisa menjala ikan. Tuhan tetap bisa memakai dan memberkati kita.

Kadang ada harga yang harus dibayar untuk menaati Tuhan, kesabaran, pengorbanan, atau kelelahan. Namun, percayalah, berkat Tuhan tidak pernah sedikit. Dan lebih dari itu, berkat yang kita terima bukan hanya untuk diri sendiri. Kita dipanggil untuk menjadi saluran berkat bagi orang lain, agar mereka pun merasakan kasih Tuhan. 

Maka, saat kita menghadapi tugas berat atau merasa putus asa, ingatlah para murid yang tetap menjala dalam ketaatan. Jangan menyerah. Tetaplah setia dan percaya, karena Tuhan akan memberikan berkat-Nya tepat pada waktunya. (MF).

Sudahkah saya menyadari, bahwa saya berharga untuk Tuhan?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *