Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Kamis, 25 Agustus 2016
1Kor 1:1-9
Mzm 145:2-7
Mat 24:42-51
SIAP SETIAP SAAT
Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga. – Mat 24:44
Akhir-akhir ini saya banyak mendengar berita duka, baik dari teman maupun kerabat. Rasanya begitu mudah orang meninggal secara tiba-tiba. Bahasa dunia menyebut kematian adalah berita duka. Namun jika kita mau sungguh-sungguh memaknai iman kita kepada Kristus, kematian adalah berita sukacita di mana manusia kembali kepada Penciptanya; meninggalkan segala urusan duniawi dan kembali bersatu dengan Bapa di dalam kemuliaan-Nya.
Suatu kali saya bergurau dengan seorang teman dan mengatakan kami membuat janji bahwa di kehidupan kekal kelak, kami harus bertemu dalam satu pelayanan pujian, bersama para kudus di surga seperti yang kami lakukan dalam kehidupan sekarang. Ketika membicarakan hal itu, hati kami merasakan suatu gelora terhadap Tuhan dan ada sukacita dalam hati. Hal ini semakin memotivasi kami untuk terus berjaga-jaga dan mengejar hidup kudus di hadapan-Nya.
Kematian merupakan misteri ilahi yang tidak diketahui siapapun, namun pasti akan kita alami. Oleh karena itu, setiap saat hati kita harus terarah kepada Tuhan, agar sikap hidup kitapun senantiasa berada di jalan-Nya. Semua tubuh kita, baik tubuh jasmani maupun tubuh roh selalu dalam keadaan kudus di hadapan-Nya. Dengan demikian tujuan Tuhan menciptakan manusia agar hidup kudus dan terus berada dalam sikap menyembah-Nya, terjadi sesuai dengan kehendak-Nya.
Bapa di surga, bawa kami untuk terus berada di jalan-Mu, sehingga kami dapat sampai ke tujuan-Mu, serupa sesuai gambaran-Mu. (In)
Apakah saya selalu mempersiapkan diri bilamana saatnya tiba menghadap Bapa?
No responses yet