Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Senin, 25 Desember 2017
Yes 52:7-10
Mzm 98:1-6
Ibr 1:1-6
Yoh 1:1-18
Hari Raya Natal
Natal Memberi Harapan
Tuhan telah menunjukkan tangan-Nya yang kudus di depan mata semua bangsa; maka segala ujung bumi melihat keselamatan yang dari Allah kita. – Yes 52:10
Yesaya 52 ditulis pada masa pembuangan umat Israel di Babel. Umat Israel sangat menderita akibat penindasan dan penjajahan di sana. Mereka rindu diperbolehkan pulang kembali ke tanah asal dalam suasna kemerdekaan. Pada masa itu dinubuatkan bahwa masa pembuangan telah berakhir, Tuhan akan menciptakan permulaan yang baru dalam sejarah Israel serta kecaman keras bagi yang tidak percaya kepada Allah Israel. Permulaan baru yang dimaksudkan ialah kembalinya umat Allah dari Babel. Allah berkuasa melepaskan bangsanya dari pembuangan itu.
Tahun 2017 hampir berlalu. Banyak hal-hal yang kurang baik kita dengar maupun kita lihat sepanjang tahun ini. Orang baik dan benar dipenjara. Tersangka korupsi dibiarkan bebas. Topan Hato di Hong Kong menelan beberapa korban jiwa. Badai Harvey yang menerjang Texas membuat ribuan orang jatuh miskin dalam sekejap. Perekonomian tidak kunjung membaik. Semua orang pasti sepakat bahwa cari duit di jaman sekarang lebih susah dibanding sebelumnya.
Hari ini adalah hari Natal. Ini merupakan hari kegembiraan atas hadirnya Allah di tengah-tengah kita. Allah “kembali memerintah”. Hal ini sungguh memberi harapan baru. Mulai hari ini kita semua mempunyai cara pandang yang berbeda terhadap dunia. Cara pandang yang lebih optimis bahwa segala sesuatu akan menjadi lebih baik. Yesus yang lahir ke dunia memberi kabar suka cita. Ini adalah daya dorong bagi kita yang disebut Kristiani (pengikut Kristus) untuk melakukan perbuatan baik bagi orang-orang yang kita jumpai. (Yo)
Harapan apa yang hendak kusampaikan kepada Tuhan pada hari Natal ini?
No responses yet