Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Senin, 25 Juli 2022
Pesta St. Yakobus
2 Kor 4:7-15
Mzm 126:1-6
Mat 20:20-28
Menjadi Hamba
dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu. – Mat. 20:27
Jika ditanya apa cita-cita kita, sudah pasti menjadi hamba tidak termasuk dalam list kita. Hamba identik dengan pelayan yang levelnya ada di bagian bawah. Pekerjaan sehari-harinya menerima perintah, selalu melayani, dan tidak boleh membantah majikannya. Mana ada yang mau menjadi seorang hamba.
Namun Injil hari ini mengatakan sesuatu yang sangat berbeda, jika kita ingin menjadi besar dan terkemuka, maka kita harus menjadi hamba. Kita harus melayani orang lain, bukan menuntut untuk dilayani. Tuhan Yesus sudah memberikan contoh nyata kepada kita, bahwa Ia datang untuk melayani kita orang berdosa ini. Dan kita sebagai muridNya harus mencontoh apa yang sudah dilakukan oleh Tuhan Yesus.
Dalam dunia kerja ada istilah Servant Leadership yang pertama kali dikenalkan oleh Robert K. Greenleaf (Vice President AT&T) pada tahun 1970 dalam bukunya The Servant as Leader. Servant leadership atau kepemimpinan pelayan merupakan suatu kepemimpinan yang berawal dari perasaan tulus yang timbul dari dalam hati untuk melayani, menempatkan kebutuhan pengikut sebagai prioritas, menyelesaikan sesuatu bersama orang lain dan membantu orang lain dalam mencapai suatu tujuan bersama.
Demikian pula dalam pelayanan, seorang pemimpin dengan perasaan tulus dan alami harus melayani terlebih dahulu dan menjadi teladan untuk saling melayani satu sama lain. (Dn).
Selama ini, apakah kita sudah melayani orang lain atau lebih ingin dilayani?
No responses yet