Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Jumat, 25 Maret 2016
Yes 52:13 – 53:12
Mzm 31:2,6,12-13,15-17,25
Ibr 4:14-16; 5:7-9
Yoh 18:1 – 19:42
Hari Jumat Agung
MELANGKAH DENGAN BERANI
Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya. – Ibr 4:16
Anak-anak kami paling takut kalau listrik padam. Apalagi kalau itu terjadi pada malam hari dimana tak ada cahaya setitikpun, sehingga keadaan menjadi gelap gulita. Hal pertama yang mereka lakukan adalah memanggil kami dan berusaha untuk menghampiri kami. Ketakutan yang mereka rasakan dapat dikalahkan oleh rasa aman dengan berada bersama kami. Namun untuk bisa bebas dari rasa takut itu, mereka harus memberanikan diri untuk melangkah dalam gelap ke tempat di mana kami berada. Jika tidak, mereka akan terus tinggal dalam ketakutan dan kegelapan. Tentu saja, kami sebagai orang tuapun akan berusaha secepatnya mendekati mereka. Namun dengan mereka juga memberanikan diri melangkah, kebersamaan kami lebih cepat terjadi.
Dalam banyak hal di hidup kita, dibutuhkan “keberanian”. Tanpa keberanian, kita akan terus tinggal dalam suatu kondisi yang sama. Kita perlu keberanian untuk melangkah, untuk bertindak, sehingga kita bisa sampai di titik yang ingin kita tuju dan meraih apa yang ingin kita capai.
Dalam hidup kita, ada banyak dosa, godaan, tantangan, ketergantungan yang harus kita kalahkan. Satu-satunya yang dapat memampukan kita untuk mengalahkan semua itu adalah kasih karunia Tuhan, karena kekuatan kita sendiri terlalu lemah dan tidak akan mampu melawan. Untuk itu, kita perlu mengambil tindakan untuk melangkah dengan penuh keberanian menghampiri Tuhan Sang Sumber Kasih Karunia. Jangan biarkan diri kita terjebak dengan memilih tetap diam dan tinggal dalam kegelapan.
No responses yet