Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Selasa, 25 Oktober 2016
Ef 5:21-33
Mzm 128:1-5
Luk 13:18-21
RAHASIA BESAR RELASI SUAMI ISTRI
Kasihilah istrimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat… – Ef 5:25
Sewaktu awal pernikahan, saya selalu menuntut istri saya melakukan ini dan itu. Apa yang saya lihat dari cara ibu melayani ayah, itu yang menurut saya harusnya dilakukan oleh istri saya kepada saya. Konsep bahwa suami adalah kepala dan istri harus kepada suami itu saja yang tertanam dalam ingatan dan menjadi tuntutan saya. Tidak heran saat awal pernikahan kami menjadi tertekan karena yang terjadi adalah saling menuntut dan hari-hari kami senantiasa diisi dengan perdebatan.
Membaca Injil hari ini menyadarkan kita kembali bahwa menjadi suami istri bukanlah bicara siapa yang harus menjadi kepala atau ekor. Atau siapa yang memerintah dan siapa yang harus tunduk. Namun penyadaran bahwa relasi suami istri adalah bentuk dari relasi antara Allah dengan manusia. Yesus berkata, “Hai suami, kasihilah istrimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya” (Ef 5:25).
Ayat ini mengubah cara pandang saya sebagai seorang suami. Sama seperti Tuhan mengasihi kita sehabis-habisnya sampai memberikan hidup-Nya, demikian pula yang Tuhan kehendaki bagi para suami terhadap wanita yang dinikahinya. Memang tidak mudah menjalankan ini, namun setelah saya belajar nilai-nilai ini dalam relasi kami, pertengkaran dan saling tuntut sudah tidak ada lagi. (Al)
Kasih seperti apa yang saya tunjukkan kepada orang-orang di sekitar saya?
No responses yet