Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Senin, 25 Oktober 2021
Rm 8:12-17
Mzm 68:2,4,6-7,20-21
Luk 13:10-17
Kasih diatas segalanya
“Bukankah perempuan ini, yang sudah delapan belas tahun diikat oleh iblis, harus dilepaskan dari ikatannya itu, karena ia adalah keturunan Abraham” – Luk 13: 16
Kasih adalah hal yang mudah untuk diucapkan tetapi sangat sulit dilakukan ketika kita dalam kondisi yang terbatas dan menuntut pengorbanan kita. Mungkin untuk orang-orang terdekat, bisa kita lakukan. Sebagai contoh orangtua yang berhemat supaya dapat menyekolahkan anak-anaknya. Tetapi pernahkah kita menabung uang kita karena kita ingin memberikan kepada anak-anak jalanan? pernahkah kita mengorbankan makan siang yang sudah di piring untuk diberikan kepada seorang pengemis yang sedang kelaparan? Dapatkah kita membayangkan Bunda Teresa dari Kalkuta memeluk seorang pengemis yang bau yang sedang menghadapi ajalnya? atau Padre Pio yang merelakan sebagian besar dari tidur malamnya untuk berdoa bagi orang-orang yang membutuhkan doa-nya?
Mereka dimampukan untuk melakukannya karena kasih Yesus yang memenuhi diri mereka sehingga mereka sanggup mengorbankan diri mereka untuk kebahagiaan orang orang lain.
Dan ternyata menyadari hal ini saya masih jauh dari itu. Saya masih sangat egois dengan seluruh kesenangan dan kenyamanan diri. Saya masih begitu ingin memiliki segala sesuatu untuk kepuasan diri. Tuhan tolong agar saya dapat keluar dari keegoisan saya dan memiliki kasih untuk orang lain. (An)
Sudahkah saya belajar mengasihi orang lain sama seperti saya mengasihi diri saya sendiri?
No responses yet