Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Rabu, 26 April 2023
Kis 8:1b-8
Mzm 66:1-7
Yoh 6:35-40
Roti Hidup
“Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman.” – Yoh 6:40
Mulai banyak lagi terdengar penganiayaan yang dialami pengikut Kristus di seluruh dunia. Pada bacaan pertama hari ini kita mendengar bagaimana Stefanus menjadi martir dan betapa penganiayaan terhadap pengikut Kristus marak terjadi di mana-mana. Dari dulu sampai sekarang, hal tersebut masih saja terjadi. Untuk kita yang tinggal di negara yang relatif damai dan memberi kebebasan beribadah, tentu menjadi hal yang patut disyukuri, namun bukan berarti hidup kita tanpa ujian dan tantangan. Kita tetap dan akan terus mengalami saat-saat di mana kita “dianiaya” sebagai pengikut-Nya. Penganiayaan ini bukan selalu berarti secara harafiah, di mana kita dikejar-kejar dan mau dibunuh; tetapi bisa dalam banyak rupa, seperti dikucilkan ketika berada di lingkungan pekerjaan yang tidak menyukai kejujuran kita, bisa juga dijauhi bahkan di-bully atau kehilangan kontrak kerja/ bisnis, atau dapat juga kehilangan kesempatan promosi hanya karena kita penganut Kristiani.
Kejarlah Sang Roti Hidup, yaitu Yesus sendiri, karena selama ini apa yang kita kejar dan cari di dunia adalah roti jasmani yang hanya sesaat mengenyangkan. Yesus sendiri menjanjikan bagi mereka yang datang kepada-Nya; akan mendapatkan Roti Hidup, roti yang membuat harapan kita tidak akan pernah habis, selalu mengenyangkan apapun situasinya memberi kekuataan di saat lemah dan tak berdaya, memberi penghiburan, memampukan untuk mengampuni, dan memberi kelegaan dari setiap beban hidup, memberikan sukacita, dan pada akhirnya membawa pada hidup yang kekal. (Yy).
Apakah saya lebih fokus mengejar roti jasmani atau pada Roti Hidup?
No responses yet