Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Jumat, 26 Agustus 2016
1Kor 1:17-25
Mzm 33:1-2,4-5,10ab-11
Mat 25:1-13
BERBEDA TAPI KAWAN
Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah. – 1Kor 1:18
Pada saat premiere film “Me Before You”, saya sekeluarga ikut bergabung dengan sekelompok kecil orang untuk memprotes pemutaran film tersebut di Selandia Baru. Ini adalah sebuah film Hollywood yang menceritakan kisah Will, yang menjadi cacat dan memutuskan untuk melakukan euthanasia (baca: bunuh diri). Pesan yang ingin disampaikan sepertinya sebuah pengorbanan dan keberanian, akan tetapi di balik itu ada pesan tersembunyi bahwa lebih baik seseorang mati daripada hidup cacat. Sekaligus juga untuk membentuk opini bahwa euthanasia adalah sesuatu yang baik.
Ini adalah pengalaman pertama bagi anak kami dan ia merasa malu melakukan hal itu. Saya memahami bahwa ia merasa melakukan sesuatu yang bodoh menurut dunia.
Ada begitu banyak isu jaman sekarang yang membuat orang menuding Gereja sebagai penghambat “hak asasi” dan bahwa Gereja sudah kuno, menjadi musuh kemajuan dan sudah tidak sesuai kebutuhan jaman sekarang. Bahkan isu aborsi, kontrasepsi, perceraian, pernikahan sesama jenis kini juga merambat ke dalam Gereja sendiri melalui banyak perdebatan antara yang pro dan kontra.
Sejak awal, Gereja memang sudah membawa pesan berbeda dari dunia. Karena perbeaan itulah Gereja mengalami masa penganiayaan yang panjang. Saya mau meluruskan bahwa pesan Injil banyak berbeda dengan praktek dunia, akan tetapi pesan Injil bukanlah pesan untuk memusuhi dunia, melainkan untuk menyelamatkan dunia. Kita berbeda, tetapi bukan musuh. Semoga kasih Tuhan meneguhkan kita dalam pilihan kita dan memampukan kita menjangkau mereka yang berbeda dengan kita. (Pt)
Adakah hal yang membuat saya merasa malu menjadi seorang Katolik?
No responses yet