Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Sabtu, 26 Februari 2022
Yak 5:13-20
Mzm 141:1-3,8
Mrk 10:13-16
Stop Bertemu Yesus !!!
Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia menjamah mereka; akan tetapi murid-muridNya memarahi orang itu.- Mrk. 10 : 12
Sudah dua tahun pandemic covid 19 terjadi di negara kita. Syukurlah keadaan perlahan-lahan sudah membaik. Namun, begitu hati mulai tenang, tiba-tiba datang lagi virus covid 19 dengan varian baru. Omicron namanya. Daya tularnya berkali-kali lebih hebat dari virus-virus sebelumnya.
Semua paroki tidak mau ambil resiko untuk menjadi calon cluster baru dari wabah ini. Misa off line bisa diadakan namun jumlah orang yang mengikuti misa dibatasi. Untuk mengakomodir hal ini, peserta misa di paroki saya diminta untuk mendaftar mandiri lewat website belarasa. Suatu hari saya menerima WhatsApp dari seorang oma yang juga merupakan tetangga saya. Beliau ingin sekali untuk menghadiri misa offline, namun anaknya lupa mendaftarkan beliau melalui website bela rasa. Oma itu minta tolong agar saya dapat mengusahakannya ikut misa di hari Sabtu sore yang memang khusus lansia.
Sesudah mencari tahu ke sana ke mari akhirnya saya memberitahu oma tersebut bahwa pendaftaran tersebut mengharuskan oma memiliki email. Sayang, oma tidak memiliki email. Hati saya sangat sedih. Saya merasa diri saya bagaikan murid-murid Yesus yang menghalangi anak-anak datang kepada Yesus. Saya berharap pandemic segera berlalu dan semua orang yang hendak beribadah di gereja tidak lagi mendapat halangan. (Yo)
Apakah ada tindakan / kata-kata saya yang menghalang-halangi orang untuk dekat dengan Tuhan?
No responses yet