Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Senin, 26 Februari 2024
Dan 9:4b-10
Mzm 79:8-9,11,13
Luk 6:36-38
Sudah Cukup
“Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati.” – Luk 6:36
Mengapa kita harus bermurah hati? Karena kita telah menerima kemurahan hati Allah yang tanpa batas, melalui berkat-Nya yang selalu tercurah atas kita, atas pengampunan-Nya yang selalu Ia berikan jika kita mau meminta pada-Nya, atas janji-Nya untuk keselamatan kita walaupun sebenarnya kita tidak layak mendapatkannya.
Orang yang murah hati ialah orang yang sudah merasa “cukup” dengan dirinya sendiri, sehingga ia akan mengarahkan fokusnya pada orang lain. Di mata orang yang murah hati, kepentingan atau ego pribadi sudah tidak menarik lagi, kepentingan orang lain akan lebih diutamakan daripada kepentingannya sendiri. Dan tentu saja hal itu dilakukan bukan dengan terpaksa atau dengan tujuan-tujuan lain, melainkan dengan kerelaan hati, merasa bahagia bila melihat orang lain bahagia.
Ketika kita sudah cukup dengan harta yang kita miliki, kita tidak akan merasa rugi karena banyak membagikannya kepada mereka yang membutuhkan, walaupun harus mengesampingkan keinginan kita membeli sesuatu yang kita idamkan. Ketika kita sudah cukup dengan waktu yang kita miliki, kita akan merasa bahagia dengan menggunakannya untuk melayani Tuhan, sekalipun mengorbankan waktu kita bersenang-senang. Ketika kita merasa cukup memiliki cinta, kita akan mudah mengasihi dan memaafkan, walaupun terhadap mereka yang begitu menyakiti kita. Mari kita mohon rahmat-Nya supaya boleh selalu bersyukur dan merasa cukup dengan apa yang kita miliki. (Vn).
Apakah aku selalu bermurah hati kepada sesamaku?
No responses yet