Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Senin, 26 Juli 2021
Sir 44:1,10-15
Mzm 132:11,13-14,17-18
Mat 13:16-17
S. Yoakim & S. Anna, Orangtua SP Maria
Berbahagia
Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya. – Mat 13:17
Kebahagiaan tidak selalu datang lewat hal spektakuler, namun bisa dalam rutinitas setiap hari. Ketika bangun pagi dan masih bisa melihat suami di samping saya, itu sudah merupakan anugerah Tuhan. Tatkala anak-anak aktif beraktivitas, itulah hadiah terindah bagi saya. Dan saat saya menabrak gerobak penjual minuman, saya melihat penyertaan Tuhan hadir dalam hidup saya.
Ketika saya mendengar fitnah yang ditujukan bagi saya, namun rekan kerja tetap percaya dan mendukung, itulah kekuatan yang diberikan Tuhan bagi saya. Ketika saya mendapatkan kritikan keras, itulah saat untuk bertumbuh dan maju.
Saya belajar mensyukuri dan terus berproses untuk hidup dalam rasa syukur sekalipun jatuh bangun pasti saya alami.
Namun saya harus membuka mata dan telinga batin saya untuk mendengar sapaan lembut maupun keras dari Tuhan untuk semakin mau dibentuk menjadi bejana yang indah.
Setiap peristiwa baik suka dan duka yang saya alami harus menjadi proses pertobatan dan menjadi kesempatan bagi diri saya untuk tetap beriman dan percaya akan penyelenggaraan Tuhan selalu yang terbaik bagi saya.
Hidup itu indah. Bersyukurlah dan berbahagialah. (Tl)
Sudahkah saya membuka mata batin untuk melihat karya Tuhan dalam hidup?
Mampukah saya mendengar dengan telinga batin akan kasih Tuhan?
No responses yet