Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Selasa, 26 Juli 2022
St. Yoakim dan Ana, Orangtua SP Maria
Sir 44:1,10-15
Mzm 132:11,13-14,17-18
Mat 13:16-17
Silsilah Keluarga
Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar. – Mat.13:16
Di dalam keluargaku, aku dan kakak lelakiku paling suka mendengarkan cerita sejarah dari kakekku almarhum. Mereka tinggal di kota kecil di ujung Sumatera Selatan, kota Pagar Alam yang udaranya dingin seperti kota Malang. Kakek nenekku adalah orang yang sangat religius, mereka taat kepada ajaran agama Katolik. Anak cucunya semua dididik untuk taat kepada Gereja, maka akupun sangat taat mendidik anak-anakku untuk taat kepada Gereja dan ajaran agama Katolik.
Maka membaca injil hari ini aku jadi mengenang apa yang ada dalam keluargaku, yaitu pada hidup orang tuaku dan kakek nenekku. Aku melihat hubungan suami istri yang tulus dan dilandasi kesetiaan,
serta mewujudkan kasih Bapa kepada kami anak-anaknya. Tentu tiap keluarga memiliki kompleksitas problem yang berbeda-beda, dari finansial sampai problem relasional. Paus Fransiskus mengatakan bahwa tak ada keluarga yang jatuh dari langit dalam kondisi sempurna, sebaliknya semua keluarga membutuhkan waktu untuk terus-menerus tumbuh dan menjadi dewasa dalam kemampuan mereka mencintai satu sama lain.
Injil hari ini menekankan aspek berbahagia karena kita bisa melihat dan mendengar Allah yang hadir dalam hidup kita secara pribadi dan melalui relasi kita di dalam keluarga, baik suka maupun duka, agar kita dapat disebut berbahagia karena mata kita melihat dan telinga kita mendengar suara Allah. (Ld).
Tuhan, sendengkanlah telinga-MU kepadaku.
No responses yet