Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Minggu, 26 Juni 2016
1Raj 19:16b, 19-21
Mzm 16:1-2,5,7-11
Gal 5:1,13-18
Luk 9:51-62
KEBEBASAN = KESEMPATAN?
..memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa.. – Gal 5:13.
Sangat beruntung dan berbahagialah kita yang dilahirkan di negara yang merdeka. Masih banyak orang yang kondisinya menyedihkan karena negaranya dalam kondisi perang dan tidak merdeka.
Pada dasarnya, manusia diciptakan Tuhan sebagai makhluk yang bebas dan merdeka. Namun seringkali kebebasan dan kemerdekaan ini diartikan boleh melakukan segala sesuatu sebebas-bebasnya. Banyak yang sadar telah melakukan yang salah dan berdosa, tetapi tidak menghiraukan apa yang menjadi kebenaran ilahi. Kenyamanan, kemapanan, dan kenikmatan hidup menjadi sasaran utama yang dicari. Sekalipun mungkin harus mengorbankan dan membuat orang lain menderita.
Ada begitu banyak contoh sederhana dalam kehidupan sehari-hari yang dapat kita temukan. Lampu merah yang dilanggar, tanda dilarang masuk dan dilarang berputar yang tidak digubris, yang mungkin saja akan membahayakan orang lain. Atau ketika di persimpangan jalan, tak ada pengendara yang mau mengalah (termasuk kita) sehingga terciptalah kemacetan dan kesemrawutan.
Manusia tidak diciptakan sebagai robot yang patuh pada “tuannya” karena program yang dibuat. Tetapi janganlah pula kebebasan dan kemerdekaan itu dipakai dan dijadikan sebagai kesempatan untuk berbuat dosa dan mendukakan Bapa di surga. (Md)
Apakah saya menggunakan kebebasan saya sebagai peluang dan kesempatan untuk melayani sesama?
No responses yet