Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Senin, 26 Juni 2017
Kej 12:1-9
Mzm 33:12-13, 18-20,22
Mat 7:1-5
MENILAI ORANG LAIN
Jangalah kamu menghakimi , supaya kamu tidak dihakimi. – Mat 7:1
Kemarin siang saya makan di sebuah warung makan. Tepat di samping saya, beberapa ibu muda bersama anak-anak mereka juga sedang makan bersama. Ya, bisa dibayangkan suasana pasar yang terjadi di dalam ruangan tersebut. Para ibu asik dengan obrolan mereka, sementara anak-anak juga tidak mau kalah berusaha berkomunikasi dengan bahasa planet mereka, lengkap dengan teriakan histeris, tangisan, dan suara barang-barang jatuh.
Kegaduhan itu mengganggu nafsu makan saya. Spontan saya berpikir, mereka bukan ibu yang baik dan bijaksana karena tidak bisa membuat anaknya tenang agar tidak mengganggu orang lain. Secara tidak langsung, saya menghakimi ibu-ibu yang asik ngerumpi itu.
Apa yang kita lihat dan dengar sangat mudah kita lihat dan kita nilai, ujung-ujungnya kita menilai orang lain. Tetapi, pernahkah kita menilai diri kita sendiri? Adakah sikap dan perbuatan saya yang mengganggu orang lain? Seringkali, kita merasa kita tidak melakukannya dengan maksud negatif, tapi toh orang lain mungkin terganggu.
Berpikir sampai di sini, saya memutuskan untuk tetap melanjutkan makan dan beradaptasi dengan semua keriuhan yang ada. Saya berusaha menikmati sambil sesekali memejamkan mata ketika ada suara teriakan atau tangisan yang memekakkan telinga. Setidaknya, saya belajar untuk tidak menilai orang lain dan tidak membawa penghakiman bagi mereka. (An)
Bagaimana cara saya menilai hidup saya?
No responses yet