Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Sabtu, 26 Maret 2016

Rm 6:3-11
Mzm 118:1-2,16-17,22-23
Luk 4:1-12

Hari Sabtu Suci

STEMPEL YANG BARU

..kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus. – Rm 6:11

Penebusan dosa melalui Yesus adalah suatu karya terbesar yang pernah ada. Setiap manusia berdosa, dan dalam Perjanjian Lama, dosa menjadi semacam stempel bertuliskan “terdakwa mati” yang menempel pada tubuh kita. Apapun yang dilakukan manusia tidak akan pernah bisa menghapusnya. Banyak cara yang telah Allah lakukan seperti korban silih (pengganti) dosa-dosa kita, juga dengan memberikan perintah-Nya dalam bentuk loh batu, sampai mengirim para nabi-Nya untuk memperingatkan manusia. Tapi semuanya gagal.

Hingga Allah mengirim Putra-Nya sendiri untuk membawa manusia kembali kepada hati-Nya. Allah yang menjadi manusia dipersiapkan untuk menjadi korban silih dosa manusia, sehingga manusia tidak perlu lagi mati karena dosa-dosanya. Saat itu, murka Allah yang dahsyat atas dosa ditujukan kepada satu tubuh rapuh yang tergantung di kayu salib yang menanggung seluruh dosa saya dan kita semua. Tubuh itu hancur, hampir tidak terbentuk lagi, terkulai, dan tak berdaya. Semuanya terdiam ketika darah yang menetes menghapus stempel “terdakwa mati” pada tubuh kita dan menggantikannya dengan stempel baru yang bertuliskan “telah ditebus”.

Stempel inilah yang menjadi jaminan keselamatan kita dan tidak akan pernah terhapuskan oleh apapun. Semuanya itu karena kasih-Nya yang terbesar dalam hidup kita. (Al)

Renungkan ayat di atas. Apakah saya benar-benar sudah mati bagi dosa dan hidup hanya bagi Tuhan?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *