Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Kamis, 26 Mei 2016
1Ptr 2:2-5,9-12
Mzm 100:2-5
Mrk 10:46-52
ISOLASI ROHANI
..Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu? ..Rabuni, supaya aku dapat melihat! – Mrk 10:51
Dapatkah kita membayangkan perasaan Bartimeus ketika disuruh diam saat ia mengetahui Yesus sedang lewat, sedangkan ia telah mendengar nama Yesus yang telah menyembuhkan banyak orang sakit?
Mertua saya mengalami sebuah kecelakaan yang menyebabkan ia kehilangan kedua penglihatannya. Sebagai orang yang dekat dengannya, saya mengetahui penderitaannya. Boleh dikatakan ia menjadi terisolasi dari banyak hal yang sebelumnya bebas ia lakukan. Kebutaan telah membatasinya dari banyak keahliannya. Ia tidak bisa lagi mengemudi, menonton, membaca, dan banyak hal lainnya. Dunianya menjadi sempit. Bukan hanya secara fisik, tetapi secara mental dan emosional.
Bartimeus memang buta, namun ia tahu ada sesuatu yang luar biasa dalam diri Yesus, sehingga ia berharap sesuatu yang luar biasa terjadi pada dirinya. Sedangkan orang Farisi dan Saduki yang walaupun melihat mukjizat yang dilakukan Yesus, justru menjadi buta rohani dan mengisolasi diri mereka dari Yesus.
Dalam kebutaannya, mertua saya tidak mengutuki Tuhan, tetapi dengan kemauannya sendiri meminta untuk dibaptis tanpa kami harus membujuknya. Semoga kita menyadari bahwa kitapun terisolasi dalam banyak hal dari “kebutaan” rohani kita dan hanya Yesus yang dapat membebaskan kita dari keterbatasan dan kelemahan kita. (Pt)
Hal-hal apa yang telah mengisolasi mata saya untuk melihat Yesus dalam keseharian hidup saya?
No responses yet