Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Minggu, 26 Mei 2024
Hari Raya Tritunggal Maha Kudus
Ul 4:32-34,39-40
Mzm 33:4-6,9,18-20,22
Rm 8:14-17
Mat 28:16-20
Percaya Untuk Memahami
Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu. – Mat 28:17
Ketika mengikuti semacam kursus tentang iman Katolik beberapa waktu yang lalu, salah satu topik yang menurut saya sulit untuk dipahami adalah tentang Allah Tritunggal. Sekeras apapun usaha saya untuk memahaminya, saya tidak bisa 100% mengerti akan konsep itu. Karena memang dengan pikiran manusia yang terbatas, tidak akan mungkin bisa 100% memahami Tuhan yang tidak terbatas.
Yang saya paling bisa pahami tentang Allah Tritunggal, yaitu bahwa Allah adalah perwujudan kasih yang sempurna. Dan bicara tentang kasih, tentu harus ada pribadi yang mengasihi, pribadi yang dikasihi, serta kasih itu sendiri. Allah Bapa adalah pribadi yang mengasihi, Allah Putera adalah pribadi yang dikasihi, dan Allah Roh Kudus adalah kasih itu sendiri.
Saya merenungkan kata-kata pembuka dari “Fides et Ratio”, ensiklik Paus St Yohanes Paulus II, yaitu “Iman dan akal budi ibarat dua sayap yang menjadi tempat naiknya jiwa manusia untuk merenungkan Kebenaran.” Jadi kita tidak boleh berkata, “Pokoknya percaya saja!” tanpa melibatkan akal budi. Kita juga tak dapat berkata, “Karena akal budi tidak dapat memahami, maka kita tidak percaya.” Keduanya harus berjalan beriringan, apa yang masih belum bisa kita pahami secara sempurna dengan akal budi dapat kita lengkapi dengan iman. (Vn).
Apakah aku percaya akan Allah Tritunggal?
No responses yet