Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Senin, 26 Oktober 2015
Rm 8:12-17
Mzm 68:2,6-7,20-21
Luk 13:10-17
HARI MENGUCAP SYUKUR
Pada suatu kali Yesus sedang mengajar dalam salah satu rumah ibadat pada hari Sabat. – Luk 13:10
Belum lama ini saya terlibat dalam suatu obrolan dengan seorang sahabat perihal hari Sabat. Salah satu dari kami memulai perbincangan dengan melempar pertanyaan, hari apa sebenarnya yang dianggap sebagai hari Sabat? Apakah hari Sabtu? Atau Minggu? Hari apa yang dianggap sebagai hari pertama dalam satu minggu, hari Minggu atau Senin? Hingga akhir pembicaraan, kami sama-sama tak menemukan jawabannya.
Namun satu hal yang kami sepakati bersama adalah bahwa kita perlu mengambil waktu rehat dari segala kesibukan dan aktivitas rutin selama seminggu untuk mensyukuri hidup yang kita jalani dan menyadari penyertaan Tuhan dalam hidup kita. Tanpa kita berhenti dari segala kesibukan, kita tidak mampu melihat kehadiran Tuhan karena fokus kita ada pada semua yang kita kerjakan.
Pekerjaan tidak pernah ada habisnya, begitulah yang sering saya dengar dari banyak orang, dan saya setuju dengan pendapat tersebut. Jika kita tidak memutuskan untuk berhenti, kita akan terus disibukkan oleh berbagai hal dalam hidup kita. Karena itu, penting bagi kita untuk menyadari perlunya mengambil waktu dan berhenti dari semua itu.
Belajarlah untuk mengucap syukur atas apa yang terjadi dalam hidup kita dan lihatlah betapa Tuhan itu baik lewat penyertaan dan campur tangan-Nya dalam hidup kita. (Jc)
Apakah saya sudah mensyukuri dan menyadari penyertaan Tuhan dalam hidup saya?
No responses yet